Add Me as A Friend in Facebook!

Selasa, 31 Agustus 2010

The Only Key of Happiness

Kunci kebahagiaan adalah cinta...
Sungguh menyenangkan ketika kita dicintai, tapi jauh lebih membahagiakan saat kita mencintai...
Kala kita jatuh cinta, makan terong serasa makan steak!
Segalanya jadi indah dan menyenangkan.
Cinta pertama, kelahiran anak kesatu, mencintai keluarga, semua yang membuat kita mencintai setulus hati akan memberikan kebahagiaan.
Mencintai membawa kesejahteraan, kekuatan, dan kebahagiaan..
Tapi mengapa kita tidak selalu mencintai sepanjang waktu kepada siapapun?
Karena kita takut. Kita takut ditolak.
Mencintai membutuhkan keberanian.
Berani untuk ikhlas.
Untuk mencintai setulus hati. Tanpa pamrih.
Tanpa keikhlasan kita tak bisa mencintai dengan setulusnya. Sepenuh hati mencintai membutuhkan keikhlasan.
Dan keikhlasan membutuhkan cinta.
Jadi satu lingkaran yang sempuna. Mencintai-ikhlas-cinta..
Lalu dimanakah titik awalnya kalau cinta dan keikhlasan adalah lingkaran yang tak terputus?
Mulailah dari lingkaran terkecil.
Belajar mencintai sesuatu atau seseorang yang mudah untuk dicintai dengan setulus hati, dengan ikhlas.
Cintai anak bayi. Rasakan perasaan jatuh cinta. Bersyukur pada hal-hal yang sederhana.
Tumbuhkan rasa cinta yang telah terpercik ini menjadi berkobar.
Kembangkan percikan cinta-ikhlas menjadi kobaran cinta-ikhlas.
Besarkan lingkaran cinta-ikhlas menjadi melingkupi diri sendiri. Teman dan keluarga. Sesama dan bumi.
Bahkan besarkan terus lingkaran cinta-ikhlas hingga musuh-musuh kita.
Perluas lingkaran cinta-ikhlas kita sehingga tidak ada satu pun berada di luar lingkaran ini.
Dan kita akan temukan, di dalam lingkaran ini; kebahagiaan sejati...

Tidak ada komentar: