Add Me as A Friend in Facebook!

Sabtu, 06 Oktober 2012

Mimpi Dalam Mimpi

Ketika pagi datang dan kita saling berpandangan. Kutahu cintamu tak semu. Saat jemari menari, hidangkan kopi waktu pagi.

Kala nafas kita telah menyatu, detak hati menjadi padu. Tiada lagi nestapa yang berani mendera. Senyum yang mencerahkan mentari adalah yang tergaris di bibir cantikmu.

Hanya dirimu yang mampu menyadarkan diriku dari semua ilusi. Dunia mimpi menjadi tak terasa nyata oleh kehadiran sang peri.

Kamulah mimpi dalam mimpi, pemilik jiwa dan penghenti nafas ini. Berujarlah dewata yang menyesal telah membuat mimpiku menjadi nyata. Bahwa sesungguhnya, kamulah sang penyelamat jiwa.

Aku pernah berjalan dalam gurun keputusasaan. Mencari cahaya di atas cahaya. Menunggu bintang penunjuk. Namun, segalanya hampa dan tak berujung. Sampai akhirnya kutemukan dirimu.

Lengkaplah diriku, usai sudah perjalananku. Kini terhampar samudera kita. Berlayarlah cintaku, yang selalu berlabuh di dalam kalbu. Lepas, bebas, tapi pengabdianmu tanpa retas. Kusuka dirimu apa adanya tanpa semu.

Selamat ulang tahun, istriku terkasih, ibu dari putraku, pemilik ruh dari ragaku. Semoga kamu selalu sehat dan berbahagia...sampai akhir dunia, dan penciptaan kembali. Bolak-balik aku akan menyayangimu. Selalu!

Tangerine, 07 Oktober 2012
Reza Wahyu Ismail, S.E. (Sarjana Edan)

Tidak ada komentar: